Aku manusia pertama yang
memanggil mu bidadari tak bersukma
Yang bersembunyi di balik
pekatnya malam
Hinggap dan berdiam di balik
rembulan
Yang tertutup cakrawala malam
Banyak
yang mencari dan menginginkan mu
Termasuk
aku
Yang memaksa
masuk menembus batas
Meski
tak menemukan mu
Kokoh . . .
Engkau seperti dibentengi oleh
alam
Yang seakan tak membolehkan ku
untuk
Mendekat pada diri mu
Ibarat
semilir angin yang berhembus paras mu
Selalu
merasuk pada sukma jiwaku
Seperti
orang kesetanan diriku
Membayangkan
lekukan senyum di bibir mu
Gejolak jiwa ku kini membara
Hasrat tubuh ku penuh emosi
Bagai keabadian yang baka
Kini hadir mu dalam jiwaku
Seumpama
bayang mu hadir
Akan
ku lukis bayang diri mu
Dengan
seberkas cahaya lilin yang menyala
Meski
bayang mu adalah fana yang abadi
Bagiku
. . .
by:Leonardo Masus Turnip
No comments:
Post a Comment